Media Singapura Sebut Jokowi Dukung Prabowo Bukan Ganjar, Kata Pengamat  Masuk Akal Ini Alasannya

Joko Widodo bersama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam satu kegiatan bersama/Net

JAKARTA (SURYA24.COM)-  Media Singapura harian The Straits Times menyakini bahwa Presiden Joko Widodo sebenarnya mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menggatikannya sebagai Presiden RI ke-8.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul berpendapat hal yang sama bahwa memang Jokowi akan lebih condong ke Prabowo Subianto.

Menurut Adib, ada beban utang Jokowi kepada Prabowo saat dirinya dimenangkan oleh ketua Umum Gerindra itu sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada tahun 2012.

Prabowo berhasil menangkan Joko Widodo yang berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengalahkan Fauzi Bowo dengan Nacrhrowi Ramli dalam Pemlihan Gubernur Jakarta ketika itu.

“Jokowi punya utang budi kepada Prabowo. Naik ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta,” kata Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (28/6).

Bahkan, lanjut Adib, kesamaan pemahaman dalam politik keduanya juga sudah teruji saat Prabowo akhirnya mau legowo membantu Jokowi dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan usai dua kali bertarung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 dan 2019.

 “Hubungan keduanya semakin mesara, jadi saya kira ini adalah rangkaian ketika disebut Jokowi lebih memilih Prabowo. Atau mungkin juga pengulangan episode Pilkada DKI 2012 lalu, dimana Prabowo sebagai pendukung utama Jokowi yang membawanya ke kancah politik nasional,” demikian Adib.

Harian The Straits Times melihat sejumlah variabel yang menguatkan bahwa Jokowi sebetulnya mendukung Prabowo ketimbang Ganjar Pranowo yang diusung sendiri oleh partainya, PDI Perjuangan.

Pertimbangannya antara lain Prabowo merupakan Ketua Umum Partai Gerindra sementara Ganjar hanyalah petugas partai. Kemudian, anak-anak Jokowi mulai berada satu barisan dengan Prabowo karena dijamin akses politik ke depannya. Sementara Jokowi disebut tak mendapatkan garansi seperti itu dari PDI Perjuangan.

“Ini karena Prabowo, ketua Partai Gerindra populis sayap kanan, berkomitmen penuh untuk mendukung karir politik anggota keluarga Jokowi,” tulis harian The Stratis Times. 

Masuk Akal Jokowi Cenderung ke Prabowo

Seperti diketahui Media Singapura, thestraitstimes.com, yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) cenderung mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Pilpres 2024, dinilai masuk akal.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, berpendapat, melihat gestur dan orientasi politik setelah tak lagi menjabat, Jokowi tak akan bisa berbuat banyak jika mendukung Ganjar Pranowo yang hanya kader partai dan harus jatuh pada ketua umum partainya.

Maka, sambung Ujang, pilihan mendukung Prabowo lebih rasional.

 

“Kalau kita lihat dari media Singapura, saya boleh katakan bahwa soal Jokowi condong ke Prabowo ya mungkin-mungkin saja. Mungkin untuk kepentingan dia. Bisa jadi tak terlalu nyaman dengan PDIP. Misalnya Ganjar menang, maka dia akan taat dan patuh pada PDIP, bukan pada Jokowi,” paparnya, kepada Kantor Berita Politik RMOL, melalui sambungan telepon, Kamis malam (29/6).

Karena itu, pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia itu menilai pemberitaan media Singapura itu bisa saja benar. Mantan Walikota Solo itu mungkin lebih nyaman dan aman bila mendukung Prabowo Subianto.

“Ya wajar-wajar saja jika media Singapura memprediksi bahwa Jokowi lebih condong ke Prabowo,” Ujang mengulang kalimatnya.

Sebelumnya, media asal Singapura, thestraitstimes.com, mengutip pernyataan pengamat politik Djayadi Hanan yang menganalisa kecenderungan dukungan Jokowi ke Prabowo.

“Wajar jika Jokowi lebih nyaman memberikan dukungan untuk Prabowo. Ganjar hanya kader partai. Kalau mau komitmen sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan, harus bicara dengan ketua partainya, Megawati,” kata Djayadi, kepada media itu, dikutip Selasa (27/6).

Menang Tipis

Hubungan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto belakangan semakin mesra. Bahkan media asing pun menyoroti kedekatan keduanya.

Hal ini pun ditafsirkan sejumlah pihak bahwa dukungan Jokowi terhadap calon presiden sebetulnya mengarah kepada Prabowo bukan ke Ganjar Pranowo yang notabene rekan separtainya di PDIP.

Menurut aktivis kolaborasi warga Jakarta, Andi Sinulingga, alasan Jokowi cenderung mendukung Prabowo amat logis.

"Alasan pertama, Jokowi tidak melihat adanya peluang bagi Ganjar menang, dari berbagai data-data survei bisa dilihat," kata Andi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/6).

Alasan berikutnya, lanjut Andi, jikapun Ganjar berhasil memenangkan Pilpres, diyakini tidak punya kemampuan yang cukup untuk memimpin negara sebesar Indonesia.

"Selain itu, sebagai petugas partai, Ganjar sulit untuk merdeka nantinya," tandasnya.***